Category Archives: Jaringan Komputer

Jaringan Komputer Lainya

Anda bisa juga akses ke http://blog.akakom.ac.id/badiyanto/

Router

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Fungsi

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).
Jenis-jenis router

Secara umum, router dibagi menjadi dua buah jenis, yakni:

  • static router (router statis): adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statis yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan.
  • dynamic router (router dinamis): adalah sebuah router yang memiliki dab membuat tabel routing dinamis, dengan mendengarkan lalu lintas jaringan dan juga dengan saling berhubungan dengan router lainn

Routting

Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data.

Kegunaan media transmisi

Media transmisi digunakan pada beberapa peralatan elektronika untuk menghubungkan antara pengirim dan penerima supaya dapat melakukan pertukaran data. Beberapa alat elektronika, seperti telepon, komputer, televisi, dan radio membutuhkan media transmisi untuk dapat menerima data. Seperti pada pesawat telepon, media transmisi yang digunakan untuk menghubungkan dua buah telepon adalah kabel. Setiap peralatan elektronika memiliki media transmisi yang berbeda-beda dalam pengiriman datanya.

Media_transmisi_1

Media_Jaringan_Ethernet

Protocol TCP/IP dan OSI

Protocol TCP /IP

TCP/IP (singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan Internet.

Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.

Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack

Hand out   Potocol_TCP_IP

Model OSI

Model referensi jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan model “Model tujuh lapis OSI” (OSI seven layer model).

Sebelum munculnya model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok (vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan yang besar biasanya terdapat banyak protokol jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama, membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.

Model referensi ini pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Standar model referensi ini, jika dibandingkan dengan model referensi DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
  • Model referensi ini dianggap sangat kompleks. Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
  • Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat OSI Reference Model menjadi kurang diminati.

Hand Out Refrensi OSI Potocol_OSI

Subnetting

Subnetting


Dasar-dasar Subnetting

Pada bagian akan dibahas bagaimana cara mendefinisikan dan mencari range host yang valid dan alamat jaringan Class A, Class B, dan Class C, dengan membuat semua bit dari host menjadi nilai 0, dan kemudian dibuat menjadi 1.

Keuntungan menggunakan Subnetting

  1. Reduce network traffic : mengurangi kepadatan traffic jaringan
  2. Optimized network performent : meningkatkan kenerja jaringan
  3. Simplified management : pengelolaan jaringan lebih mudah karena terbentuk atas sub jaringan yang lebih kecil.
  4. Facilitated spanning of large geographical distance : membantu pengembangan jaringan ke wilayah geografis lebih luas, karena koneksi ke WAN lebih lambat dan mahal.

Subnet mask

Suatu alamat IP dama subnet adalah bagian dari alamat IP Mask, sehingga host dalam jaringan berkerja pada alamat blok jaringan. Adminitrator jaringan membuat sebuah subnet mask 32-bit yang terdiri atas angka 0 dan 1 di subnet mask mewakili posisi yang ditempati oleh alamat network atau subnet tersebut.

Tabel Subnet mask default

Class Format Subnet mask Default
A NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH.HHHHHHHH 255.0.0.0
B NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH.HHHHHHHH 255.255.0.0
C NNNNNNNN.NNNNNNNN.NNNNNNNN.HHHHHHHH 255.255.255.0

Ket N: Network , H: Host

Classless Inter-Domain Routing (CIDR)

CIDR adalah metode yang digunakan ISP (Internet Service Provider) untuk mengalokasikan sejumlah alamat pada pelanggannya (perusahaan, perseorangan). ISP menyediakan lamat dalam ukuran blok tertentu

Ketika seorang pelanggan menerima blok alamat dari ISP misal 192.168.10.32/28 yang dimaksud alamat ini adalah :

Alamat IP 192.168.10.32

Mask 255.255.255.240

Ditulis dalam bentuk bit

Ip Address 192.168.10.32 11000000.11000000.00001010.00100000
Mask 255.255.255.240 11111111.11111111.11111111.11110000

Tabel CIDR

Subnet Mask Nilai CIDR Subnet Mask Nilai CIDR
255.0.0.0 /8 255.255.240.0 /20
255.128.0.0 /9 255.255.248.0 /21
255.192.0.0 /10 255.255.252.0 /22
255.224.0.0 /11 255.255.254.0 /23
255.240.0.0 /12 255.255.255.0 /24
255.248.0.0 /13 255.255.255.128 /25
255.252.0.0 /14 255.255.255.192 /26
255.254.0.0 /15 255.255.255.224 /27
255.255.0.0 /16 255.255.255.240 /28
255.255.128.0 /17 255.255.255.248 /20
255.255.192.0 /18 255.255.255.252 /30
255.255.224.0 /19

Mancari IP Network

IP network adalah alamat IP yang digunakan pada kelompok jaringan, dalam jaringan setiap host mempunyai alamat yang unik (tidak boleh sama dengan yang lain), dan bagian dari jaringan disebut IP Mask, dan IP Broadcast yang digunakan untuk komunikasi broadcast.

Contoh :

Diketihui IP Host 172.17.10.24/24

Carilah IP network, Mask, IP pertama dan IP terahir yang bisa digunakan

Langkah :

  1. IP host dirubah dan Mask di ubah ke biner
  2. IP network = IP host AND IP Mask
  3. hasilya ubah kembali ke desimal
  4. IP Broadcast = IP host dibalik dari 0 menjadi 1,
  5. gabungkan dengan IP network
  6. IP pertama = IP Network +1, IP terakhir = IP Broadcast – 1

Cara perhitungan :

tbl1

Implementasi dalam jaringan

net1

Jumlah host dalam jaringan

Panjang biat alamat jaringan 24 bit, panjang bit alamat host 32-24 = 8 bit

Jumlah host = 2 panjang bit host – 2 = 2 8 – 2 =254 host

Contoh

Alamat IP 192.168.10.32/28

Jumlah Host = 24 – 2 = 16 -2 = 14 host

tbl2

Implementasi dalam jaringan

net2

Membagi Subnet

Terdapat jaringan kelas C dengan IP 204.15.5.0/24

Akan dibagi menjadi :

subnet3

Pembagian IP

Pembagian IP mengbil pedoman jumlah host yang paling besar misal jaringan B atau E jumlahnya 28 Host, jadi penjang alamat untuk 28 host = 24 = 32 host (4 bit untuk host dan 32-4=28 bit)

Net A :204.15.5.0/27 Net B: 204.15.5.32/27 Net C: 204.15.5.64/27 Net D: 204.15.5.96/27 Net E: 204.15.5.128/27
IP Network 204.15.5.0 204.15.5.32 204.15.5.64 204.15.5.96 204.15.5.128
Mask 255.255.255.224 255.255.255.224 255.255.255.224 255.255.255.224 255.255.255.224
IP Broadcast 204.15.5.31 204.15.5.63 204.15.5.95 204.15.5.127 204.15.5.159
IP Pertama 204.15.5.1 204.15.5.33 204.15.5.65 204.15.5.97 204.15.5.129
IP Terkhir 204.15.5.30 204.15.5.62 204.15.5.94 204.15.5.126 204.15.5.159

Pembagian jaringan alamat yang tersisa/belum digunakan 204.15.5.160 s.d 204.15.5.255

Lihat pemetaan IP berikut :

subnet2

Dari gambar alamat ukuran blok jaringan penggunaan alamat IP kurang efisien, sebagai contoh : untuk Net C hanya 2 host, pengalokasiannya IP 204.15.5.65 sampai 204.15.5.94. sehingga masih tersisa 25 – 2 = 32 -2 = 30 host digunakan 2 host sisa 28 host (tidak bisa dialokasikan untuk jaringan lainnya.

Variabel Length Subnet Masks (VLSM)

VLSM adalah suatu cara menbagai subnet dengan yang disesuakan kebutuhan jumlah host tiap-tiap blok jaringan. Panjang alamat jaringan satu dengan lainnya bisa berbeda (sesuai dengan jumlah host dalam jaringan)

Sebagai contoh :

Net A: 14 hosts = 4 bit  ( 24 - 2 = 14  host)
Net B: 28 hosts = 5 bit  (25 – 2  = 30 host sisa 2 )
Net C: 2 hosts = 2 bit (22 – 2  = 2 host)
Net D: 7 hosts =  4 bit (24 – 2  = 14 host sisa 7)
Net E: 28 hosts = 5 bit  (25 – 2  = 30 host sisa 2)
 

Tabel pembagian IP masing-masin jaringan
Tabel_vlsm
Pemetaan Jarimgan

gafik1

Pengalamatan IP

Pengalamatan IP

Bagian penting yang dibahas pada protocol TCP/IP adalah pengalamatan IP. Pengalamatan IP adalah pengidentifikasian dengan angka yang diberikan ke setiap mesin dalam suatu jaringan. Alamat IP alamat logika artinya angka-angka yang diberikan manurut peritungan bisa diubah-ubah secara logika. Sebab selain logika, level di bawah terdapat alamat fisik yang terdapat pad NIC (Network Interface Card).

Terminologi alamat IP

Ada beberapa istilah penting yang terkait dengan alamat IP:

  1. Bit : suatu bilangan dasar 2 atau disebut biner bernilai 0 atau 1
  2. Byte : 1 byte sama dengan 7 bit atau 8 bit, tergantung apakah menggunakan pariti atau tidak.
  3. Octet: sama dengan 8 bit
  4. Alamat Network digunakan untuk memilih jalur (dikerjakan oleh router) pengiriman paket ke jaringan lainnya. Contoh 10.0.0.0, 172.16.0.0, dan 192.168.10.0
  5. Alamat Broadcast alamat yang digunakan oleh aplikasi dan host untuk mengirim informasi ke samua titik di dalam jaringan sisebut alamat broadcast. Contoh 255.255.255.255 yang berarti semua jaringan, 172.16.255.255 : semua subnet dan host pada jaringan 172.16.0.0 dan 10.255.255.255 yang berarti broadcast ke semua subnet an pada host 10.0.0.0

Pengalamatan IP

Alamat IP terdiri atas 32 bit informasi. Bit ini dibagi manjadi 4 bagian dikenal sebagai oktet atau byte, yang masing-masing 1 byte adalah 8 bit, contoh

Dotted-decimal seperti : 172.16.30.56
Biner : 10101100.00010000.00011110.0011100
Heksa : AC.30.1E.38

Menghitung alamat IP

Konversi bilangan desimal ke biner lihat contoh pada tabel berikut ini :

Menghitung dengan cara matematis, membagi 2 dan sisa ditulis sisa baginya lihat petunjuk berikut :
Pada gambar berikut adalah diperoleh angak bilangan biner panjang 32 bit dituliskan dengan notasi bertitik, stipa 8 bit x 4, inilah cara menuliskan alamat IP pada jaringan.
Alternatif cara mudah untuk menghitung IP menggunakan tabel berkut :
jika semua bit benilai 1, setiap 8 bit maka nilainya adal 255. angka yang digunakan setiap oktet adalah 0 sampai 255.

Lihat contoh berikut :

Ok sampai disini dulu ya, jangan lewatkan tunggu
naskah berkutnya.

Static Route

Anda bisa coba konfigurasi ini dengan menggunakan Packet Tracer 5, untuk simulasinya silakan dicoba :

!Setting Router 1
!=========================

=

R1>enable
R1#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#interface Fa0/0
R1(config-if)#ip address 198.162.10.1 255.255.255.192
R1(config-if)#no shutdown
R1(config)#exit
R1(config)#interface Ser0/0/0
R1(config-if)#ip address 198.162.10.129 255.255.255.252
R1(config-if)#clock rate 64000
R1(config-if)#no shutdown
R1(config)#exit
R1(config)#ip route 198.162.10.132 255.255.255.192 198.162.130
R1(config)#ip route 198.162.10.64 255.255.255.192 198.162.10.130
R1(config)# exit
R1#

!Setting Router 2
R2>enable
R2#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R2(config)#interface Ser0/0/0
R2(config-if)#ip address 198.162.10.130 255.255.255.252
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/0, changed state to up
R2(config)#exit
R2(config)#interface Ser0/0/1
R2(config-if)#ip address 198.162.10.133 255.255.255.252
R2(config-if)#clock rate 64000
R2(config-if)#no shutdown
%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0/1, changed state to up
R2(config)#exit
R2(config)#ip route 198.162.10.0 255.255.255.192 198.162.10.129
R2(config)#ip route 198.162.10.64 255.255.255.192 198.162.10.134
R2(config)# exit
R2#

!Seting Router 3
!=================================
R3>enable
R3#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R3(config)#interface Fa0/0
R3(config-if)#ip address 198.162.10.65 255.255.255.192
R3(config-if)#no shutdown
R3(config)#exit
R3(config)#interface Ser0/0/0
R3(config-if)#ip address 198.162.10.134 255.255.255.252
R3(config-if)#clock rate 64000
R3(config-if)#no shutdown
R3(config)#exit
R3(config)#ip route 198.162.10.0 255.255.255.192 198.162.130
R3(config)#ip route 198.162.10.128 255.255.255.192 198.162.10.252
R3(config)# exit
R3#Exit

Gambar konfigurasi Jaringan